Bentara. Maksimalkan sektor usaha masyarakat, Pupuk Kaltim kembali cairkan modal kerja periode Juni 2019 senilai Rp757 Juta bagi 35 orang Mitra Binaan, terdiri dari 25 mitra binaan dari Kutai Timur, 5 mitra binaan Kota Bontang dan 5 mitra binaan dari Kutai Kartanegara. Kegaitan diawali sosialisasi product knowledge bagi mitra binaan di Aula Gedung Learning Center Kantor Pusat Pupuk Kaltim pada 26 Juni 2019.

Diungkapkan Manager CSR Pupuk Kaltim Dwi Pudyasmoro, pinjaman modal kerja kali ini diarahkan untuk menunjang sektor pertanian dan perkebunan masyarakat, dengan pendampingan langsung Pupuk Kaltim untuk penyediaan serta penerapan pupuk secara berimbang. Hal ini merupakan wujud komitmen Perusahaan dengan memberi kontribusi bagi usaha masyarakat agar terus maju dan berkembang.

“Bantuan pinjaman modal diberikan dengan bunga rendah 3 persen untuk kebutuhan Jasa Administrasi Pinjaman (JAP) sebagai dana bergulir yang akan kembali disalurkan kepada mitra binaan periode selanjutnya,” ucap Dwi.

Melalui bantuan ini, diharap sektor usaha pertanian mitra binaan semakin maju dan berkembang. Khusus pendampingan, Pupuk Kaltim akan turut memanfaatkan teknologi Digital Farming yang kini tengah dikembangkan, guna mendorong produktivitas melalui pemetaan lahan agar lebih produktif.

“Pupuk Kaltim ingin mengajak petani untuk maju bersama, sehingga hasil pertanian yang didapatkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Kalimantan Timur,” tambah Dwi.

Mewakili Manajemen Perusahaan, GM Umum Nur Sahid mengatakan bantuan ini sebagai komitmen Pupuk Kaltim meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya petani agar lebih mandiri dan tangguh, serta membawa dampak signifikan dengan mendorong pola peningkatan ekonomi masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan dukungan alokasi pupuk mencapai 12.150 Kilogram senilai Rp76,8 Juta dari total bantuan yang kali ini digulirkan bagi seluruh mitra binaan. Selain bunga ringan, Pupuk Kaltim juga memberikan program hibah pembinaan untuk meningkatkan produksi dan penjualan, termasuk manajerial usaha secara baik dan benar.

Salah satu penerima bantuan modal kerja Amborsian dari Kabupaten Kutai Timur, mengatakan bantuan modal sangat dibutuhkan untuk pengembangan perkebunan yang dia rintis. Begitu pula pendampingan dari Pupuk Kaltim untuk pola pemupukan berimbang, diharapkan karena sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapatkan.

“Kami sangat berharap ada pendampingan dari Pupuk Kaltim, agar tanaman dapat lebih produktif dan hasil yang didapatkan pun bisa maksimal,” harap Amborsian.

Bantuan modal ini juga akan dialokasikannya untuk pembelian pupuk NPK Pelangi non subsidi guna pengembangan produktifitas kebun miliknya, melihat keunggulan NPK Pelangi di berbagai lokasi pertanian, yang diharap dapat turut dirasakannya. “Terima kasih atas bantuan yang diberikan Pupuk Kaltim untuk mendorong sektor pertanian masyarakat agar lebih berkembang,” pungkas Amborsian. (*)