Bentara. Tingkatkan kerjasama dan sinergi, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan bersama Asosiasi Distributor Pupuk Urea se-Pulau Dewata mengunjungi Pupuk Kaltim, untuk melihat lebih dekat proses produksi Perusahaan sekaligus diskusi dalam mengoptimalkan sektor pertanian setempat. Rombongan diterima Manajemen Pupuk Kaltim di Hotel Grand Equator pada 28 Juni 2019.
Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Urea Provinsi Bali I Made Koca Kocala, mengatakan dengan kegiatan ini para distributor bisa mengetahui langsung proses produksi dan keberadaan pabrik Pupuk Kaltim, sehingga dapat memacu kinerja mendistribusikan kebutuhan pupuk bagi pertanian Provinsi Bali. Dikatakannya, prinsip kerja Pupuk Kaltim berbasis kinerja dan pendekatan secara humanis kepada mitra usaha dan mitra kerja, turut menjadi prinsip para distributor Bali.
Apalagi dengan berbagai pendampingan dan dukungan Pupuk Kaltim, para distributor mampu memenuhi target distribusi sesuai alokasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Atas dukungan itu, distributor Bali mampu mempertahankan predikat Zero Complain beberapa tahun belakangan, karena kami tidak memposisikan diri sebagai penyedia pupuk. Tapi penyalur pupuk subsidi sesuai kebutuhan RDKK yang disetujui Pemerintah Daerah,” ujar I Made Koca Kocala.
Berbagai keunggulan yang ditawarkan produk Pupuk Kaltim disadari dengan baik para petani Bali, yang mulai menerima dan menggunakan produk Urea Non Subsidi meski dengan harga lebih tinggi. Hanya saja untuk jenis NPK Pelangi masih butuh dukungan perusahaan agar bisa kembali jadi primadona, termasuk produk pupuk hayati yang juga butuh sosialisasi secara intensif.
“Karena belum seberapa yang mengenal keunggulannya (pupuk hayati), sehingga butuh formula uji coba serta sosialisasi melalui demplot dan sebagainya,” tambah
I Made Koca Kocala.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali I Wayan Sunarta, mengapresiasi Pupuk Kaltim yang telah bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan pupuk di Pulau Dewata, sehingga mampu mendorong produktivitas pertanian masyarakat setempat. Menurut I Wayan Sunarta, pertanian merupakan sektor unggulan provinsi Bali setelah pariwisata, dengan banyaknya areal persawahan dan jenis pertanian yang dikembangkan petani. Maka pupuk menjadi salah satu kunci optimalisasi pertanian dan peningkatan produksi, yang diharap bisa terus didukung Pupuk Kaltim.
“Dukungan Pupuk Kaltim sangat penting bagi kami, karena produknya beredar luas di seluruh kawasan pertanian Bali. Semoga ini bisa menjadi perhatian, agar produktivitas pertanian Bali bisa semakin meningkat,” ujar I Wayan Sunarta.
Begitu juga untuk sistem pertanian organik yang segera dicanangkan Pemerintah Provinsi Bali, diharap bisa didukung penuh Pupuk Kaltim. Sebab kebutuhan pupuk merupakan faktor utama guna mendorong optimalisasi program tersebut.
“Program ini tengah dalam penyusunan Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Daerah (Perda) sebagai payung bagi masyarakat,” tambah I Wayan Sunarta.
Mewakili Manajemen Perusahaan, GM Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid, menyambut positif kunjungan dan berbagai usulan yang diajukan Asosiasi Distributor Pupuk Urea maupun Pemerintah Provinsi Bali. Diungkapkan Nur Sahid, memiliki tanggungjawab utama pemenuhan kebutuhan pupuk di 2/3 wilayah Indonesia, Pupuk Kaltim terus berupaya melaksanakan tugas secara maksimal, salah satunya mendorong para distributor untuk mendistribusikan alokasi pupuk subsidi yang sesuai RDKK di tiap daerah.
Termasuk pemasaran produk non subsidi yang terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. “Pupuk Kaltim sangat mengapresiasi kinerja para distributor, termasuk dukungan Pemerintah Daerah untuk pemenuhan pupuk di wilayah tanggungjawab Pupuk Kaltim,” kata Nur Sahid.
Dirinya memastikan Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan sinergi dan kerjasama yang selama ini terjalin dengan Pemerintah Provinsi Bali serta distributor, wujud kontribusi Perusahaan mendorong produktivitas pertanian masyarakat serta program Pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Semoga kerjasama dan sinergi yang selama ini terjalin terus ditingkatkan, sehingga kebutuhan pupuk di Provinsi Bali terpenuhi dengan baik,” pungkas Nur Sahid. (*)